Minggu, 18 April 2010

PENYEBAB SELF- ESTEEM RENDAH DALAM PERKAWINAN

Jika Anda mendapati keadaan bahwa perkawinan Anda tidak se-ideal yang Anda bayangkan, coba amati latar belakang Anda dan Pasangan. Hal yang paling umum penyebab self-esteem rendah adalah :
  • Masa kanak-kanak penuh dengan penolakan dan pengabaian orangtua atau orang sekitar, apalagi kalau juga korban kekerasan fisik.
  • Takut menjadi diri sendiri, takut membuka diri kepada orang lain dan sangat sensitif terhadap orang lain.
  • Mudah berkecil hati.
  • Tidak punya percaya diri dalam mengambil keputusan.
  • Sulit mengakui kesalahan-kesalahan diri sendiri namun merasa butuh mengoreksi kesalahan orang lain.
  • Sering menerima kritikan dari orang lain dan tidak mampu mengelolanya sebagai masukan untuk perbaikan diri.
  • Perfeksionis.
  • Mudah marah dan cepat merasa kecewa.

Jika hal itu yang ditemukan, Terima diri Anda atau Pasangan, kemudian patuhi hukum-hukum yang lazim dalam menemukan Perkawinan Bahagia, yaitu :

  • MEMBERI UNTUK MENERIMA, dan Anda harus dalam posisi memberi.
  • SALING PENGERTIAN, dan Anda harus menjadi orang bisa mengerti pasangan Anda.
  • SABAR, dan Anda adalah orang yang harus paling bisa membimbing pasangan.
  • TABUR DULU MENUAI KEMUDIAN, dan Anda harus berani menuai kebaikan.
  • KEMBANGKAN PERSAHABATAN, dan Andalah sahabat terbaik pasangan Anda, termasuk dalam mengembangkan persahabatan pasangan terhadap orang di kehidupannya.
  • KENDALIKAN HIDUP, dan Andalah yang mengajarinya menjadi orang yang terkendali itu.
  • TEMUKAN KEHORMATAN LEWAT HASIL, dan Andalah orang pertama yang mendampingi pasangan memelihara kehormatan keluarga.
  • PENERIMAAN TIDAK BERSYARAT, dan Anda harus bisa menerima pasangan apa adanya.
  • LUPAKAN MASA LALU, dan Anda adalah orang pertama yang menggandengnya ke kehidupan masa kini.
  • HATI-HATI DENGAN UCAPAN, dan Anda adalah orang pertama yang mengunci mati mulut terhadap citra negatif pasangan.
  • SUPPORTIVE PADA SAAT SULIT, dan Anda adalah orang pertama yang menyemangati usaha-usaha kebaikan pasangan dan keluarga.
  • JANGAN ADA HUKUM DALAM KEGAGALAN, dan Andalah yang membebaskan pasangan dari perasaan gagalnya.
  • SESERING MUNGKIN UCAPKAN TERIMAKASIH, dan Andalah orang yang tahu berterimakasih itu.
  • TEMUKAN KEBAIKANNYA, dan Andalah yang banyak menyimpan temuan itu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar